Orangyang hatinya mengasihi Tuhan, yang penuh kerendahan hati bersedia menerima panggilan Tuhan dengan penuh ucapan syukur. Dipanggil Menjadi Guru Penuh Waktu, Bukan Guru Bantu! Terkadang, ada guru yang tidak melayani dengan sepenuh hati. Ia cenderung mengajar asal-asalan, kurang bersemangat, dan suka meninggalkan pelayanannya karena Melayanidengan Hati. Kemarin saya dan teman-teman mengunjungi sebuah yayasan di mana banyak tedapat anak-anak yang berkebutuhan khusus. Ada salah satu anak yang lumpuh juga tuna rungu. Anak itu ingin pergi ke ruang belajar tanpa menggunakan kursi roda. Salah satu teman saya harus membuatnya tetap berdiri dengan menyangga tubuhnya dan teman TUHANMENGHENDAKI SETIAP ORANG PERCAYA MELAYANI. Ketika Tuhan memanggil orang-orang pilihanNya, Ia tidak memanggil mereka untuk menganggur saja. Sewaktu kita dilahirkan kembali dan dosa-dosa kita diampuni, darah Tuhan Yesus Kristus menyucikan hati nurani kita (ibrani 9:14), supaya kita dapat "melayani Allah yang hidup". Sudah34 tahun Persekutuan Teruna telah melayani, membina dan mengajar. Banyak pemimpin gereja telah dihasilkan melalui wadah binaan ini. PF Hendaklah Firman Tuhan dengan segala kekayaannya diam di dalam hatimu dan ucaplah syukur pada Allah. Dibutuhkan kerendahan hati untuk mau dibentuk dan kemudian diberdayakan sepenuh-penuhnya untuk Hathihati anak hamba TUHAN dan anak dari keturunan orang Kristen! Sebab banyak kali tidak bisa membedakan." Tetapi tidak begitu seterusnya, sebab jalannya memang jalan salib. Dalam perjalanan kita mengikut TUHAN--kita sudah melayani TUHAN, menjadi gembala dan lain-lain--, kita mau dimatikan di tengah jalan. Menyerah sepenuh pada TUHAN t8pCM. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Baru 10 tahun saya berkecimpung dalam dunia pelatihan pelayanan, dan sering saya melihat beberapa perusahaan menuliskan " Melayani dengan hati " atau " Melayani sepenuh hati" sebagai Slogan perusahaannya, apakah maksud kalimat tersebut telah dipikirkan dan dihayati ulang ? apakah mudah dipahami artinya oleh para karyawan? atau mungkin karena terlalu seringnya diucapkan sehingga, kalimat ini menjadi biasa dan jarang dipikirkan kembali. Saya adalah termasuk trainer yang kurang setuju dengan penggunaaan ungkapan kalimat Indah tersebut dalam setiap training, atau dijadikan sebagai slogan perusahaan, kalau benar slogan " Melayani dengan hati" yang ingin dihantarkan kepada segenap konsumen, maka terlebih dahulu kita harus memahami Hati itu apa dan untuk apa ? dan akan panjang penjabarannya mungkin akan berkenaan dengan Agama, Spiritualisme dan Filsafat dan yang paling penting harus siap dibayar " Sesuka hati" ha ha ha is joking . . . Sampai hari ini, saya masih bingung dengan kata kata indah bersayap tersebut, sebagaimana syair syair gubahan pujangga, yang enak di baca namun sulit untuk diterapkan. Saya lebih memilih menggunakan kalimat " Melayani dengan Integritas diri dan Sistim pelayanan perusahaan yang terpadu" Ini aja udah sulit, apalagi itu . . . . , nah . . . . di Sistim pelayanan dan Integritas diri inilah terletak standar, proses pelayanan dan pencapaian yang terukur. Lalu apakah standar, proses pelayanan dan pencapaian yang terukur dari Hati?, bisa jadi banyak orang yang sulit mendefinisikan kata "Hati", dan banyak juga yang salah menafsirkan hati sebagai perasaan, padahal hati dan perasaan adalah dua hal yang berbeda, belum lagi dengan kata "Rasa hati " alamak jan . . lebih pusing lagilah awak . . . . . Bagi saya, Hati hanyalah untuk Tuhan saja, hasil kedekatan kita dengan Tuhan akan tercermin dari prilaku keseharian terhadap sesama dan ini adalah tanggung jawab iman kita kepada Tuhan yang sifatnya personal dan rahasia. Namun, didalam dunia profesional hal ini agak sulit dilakukan, karena pelayanan dalam dunia kerja akan berhubungan erat dengan kebijakan perusahaan, kelayakan penghasilan pekerja, kondisi perusahaan, pembinaan standar pelayanan dan lain lain, dan yang paling utama adalah Uang. Saya simpan dulu kalimat "Bekerja untuk Ibadah", karena hal itu akan menimbulkan banyak polemik dan perdebatan, karena hal ini pun harus dikaji lebih mendalam lagi, walau saya sebagai seorang muslim sangat setuju dengan hal ini dan masih tetap belajar untuk memahami hal ini, namun untuk diri saya sendiri saja lohhh . . . Namun, didalam dunia profesional kerja, saya harus jujur untuk mengungkapkan fakta bahwa selama ini kebanyakan orang bekerja untuk Uang, dan kalau uang yang didapatkannya masih belum dapat membayar tagihan dan kebutuhan hidup setiap bulannya - minimal, maka akan sangat berpengaruh terhadap hasil pelayanan dalam dunia kerjanya. Jadi kesimpulannya, kalimat "Melayani dalam hati" akan lebih cocok bila menjadi slogan dan ungkapan pribadi saja, sesuai sejauh mana setiap pribadi mengartikan dan memaknainya, tidak cocok dijadikan sebagai slogan perusahaan, karena kwalitas pelayanan sebuah perusahaan sangatlah berhubungan dengan beberapa hal yang saya sebutkan diatas, dan jangan pula kalimat tersebut dipakai oleh seorang pimpinan perusahaan untuk memaksakan pekerjanya bekerja sesuai dengan standar dengan pembayaran dibawah standar, kalau sudah begitu, siapa yang tak punya hati sesungguhnya dan siapa yang harus bekerja dan melayani dengan hati ? "Melayani dengan Integritas diri dan Sistim pelayanan terpadu yang memenuhi standarisasi pelayanan usaha yang prima, Berfikir realistis dan bekerja profesional tanpa syair syair indah bersayap mengangkasa yang sulit dipahami dan diterapkan." - Think service ‎SS Lihat Kebijakan Selengkapnya Kejadian 181-10; Mazmur 15; Kolose 1 15-28; Lukas 10 38-42Selamat hari itu melayani? Banyak orang menganggap pelayanan berbanding lurus dengan kesibukan yang kita lakukan. Jika kita sibuk ke sana ke mari, melakukan ini dan itu, maka orang menganggap itulah pelayanan yang paling baik. Lukas 1038-40 TB Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."Marta merasa bahwa ia sudah melakukan pelayanan terbaik kepada rombongan Tuhan Yesus dengan sibuk di dapur sehingga ia menegur Tuhan Yesus supaya Tuhan memerintahkan Maria membantu kesibukannya. Apa jawab Tuhan? Lukas 1041-42 TB Tetapi Tuhan menjawabnya "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."Maria duduk diam, mendengar Firman Tuhan, menyimak apa yang Tuhan Firmankan. Tentu tidak bisa dengan segera kita menyimpulkan bahwa pelayanan berarti hanya mendengar Firman Tuhan dan tak melakukan apa-apa. Itu kesalahan yang berbeda. Melakukan yang terbaik itu artinya dengan segenap hati melakukan oleh karena memang kita mau melakukan, tanpa paksaan, tanpa bersungut. Marta melakukan pekerjaan di dapur tapi ia sambil bersungut, sedang Maria tidak. Memberikan yang terbaik seperti ketika Abram menyambut ketiga tamunya dengan menyediakan dengan segenap hati roti dan daging lembu yang terbaik, tanpa mengharapkan sesuatu, itulah contoh pelayanan kita. Orang-orang yang lurus hatinya dan melakukan segala sesuatu dari dalam hatinya seperti yang dikatakan pemazmur dalam Mazmur 15. Kenapa Kristus memiliki keutamaan dalam hidup? Kolose 115-16 TB Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Karya kasih-Nya nyata bagi dunia. Dialah yang dengan segenap hati memberikan keselamatan dan pengharapan melalui jalan salib dan kebangkitan-Nya. Dan gereja dibangun atas iman percaya kepada-Nya. Kolose 121-22 TB Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya. Karena itulah Paulus mengingat itu semua dalam pelayananannya kepada jemaat, dan dia melayani Tuhan dengan segenap hati, dan mengajak jemaat untuk melayani dengan segenap hati juga. Kolose 123-26 TB Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya. Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat. Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya kepada kamu, yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang mari kita melayani dengan segenap hati, tanpa Mampu melayani dengan segenap hati.